“Hanya ada dua pilihan dalam hidup ini, bahagia atau menderita, tergantung bagaimana kita memaknainya, jika kita merasa semua itu berarti maka tidak akan ada penderitaan”
Jika ada orang yang paling beruntung di muka bumi ini, bolehlah kusebut ibu, karena ia mendapatkan pasangan hidup seperti “BAPAK”…, dan aku merupakan orang yang beruntung berikutnya karena aku dibesarkan oleh kedua orang yang beruntung di muka bumi.

Bapak sama seperti bapak-bapak pada umumnya, mbak Indah menyebut bapaknya ialah bapak nomor satu di dunia, meskipun aku tak bisa berkata demikian, aku tak akan pernah rela untuk menukarkan bapak dengan bapak nomor satu dari belahan bumi manapun, termasuk bapaknya mbak Indah, hehe…
Pagi dini hari itu aku diantar bapak menuju KSR untuk berangkat ke Aceh, meski hanya salam perpisahan yang beliau ucapkan, namun banyak makna yang tersirat dari raut wajahnya. Sampai sepuluh hari kemudian di tempat yang sama beliau menjemputku sepulang dari Aceh. Rasanya hari itu benar-benar berbeda dengan hari biasanya, ada sesuatu yang terlepas dari dalam hati. Bapak menyejukkan dahaga kerinduan yang tersimpan.
hingga waktu yang kutakutkan itu benar-benar datang....
meskipun sekarang aku tak bisa lagi mendengar, melihat dan merasakan kehadiran bapak, tapi aku tahu bapak selalu melihatku dimanapun aku berada...
Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk semua umatnya, termasuk aku,
dari sini aku mulai belajar kemandirian, menghargai waktu dan bekerja keras untuk mendapatkan nilai kebahagiaan yang sebenar-benarnya...
Semoga Bapak bahagia, dan aku tahu bapak pasti bahagia, karena beliau ialah orang terbaik yang pernah kutemui di dunia ini....
WE LOVE YOU DAD....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar